"Secara tim, kita semua Padang FC kecewa dengan distopnya Liga 2 tahun 2022 karena Insya Allah dengan persiapan yang kita lakukan, kita yakin bisa bersaing dalam perebutan tiket promosi ke Liga 1," ungkap Win Bernadino, CEO Semen Padang FC.
Netizen juga tak ketinggalan. Unggahan postingan tersebut direspon sekitar 429 komentar.
Ada beberapa netizen yang menyangkutpautkan tragedi Kanjuruhan sebagai salah satu faktor penyebab. "Berawal dari tragedi Stadion Kanjuruhan," tulis akun @frasetiagung.
"Gara-gara Arema, harusnya Arema aja yang dihentikan, bukan liganya," tulis akun @fahriabdulwafa.
Sekadar informasi, keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan berbagai faktor. Namun, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, hanya memaparkan 3 faktor.
Berikut 3 faktor yang menjadi pertimbangan dihentikannya Liga 2, dilansir dari situs resmi PSSI.
- Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan. Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.
- Rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.
- Perpol Nomor 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi, dan izin, hingga bantuan pengamanan.
Selain keputusan penghentian Liga 2, berikut beberapa keputusan yang dihasilkan dalam rapat komite eksekutif Kamis lalu.