Rapid Chess AYCC 2022, Vietnam Belum Terbendung

- 17 Oktober 2022, 15:25 WIB
Woman Candidate Master (WCM) Theodora Paulina Walukow, Cecilia Natalie Liuviann, dan Dariyati Adani Zata yang turun di kelas team rapid U-18 putri (kanan) berhasil meraih perunggu di AYCC 2022.
Woman Candidate Master (WCM) Theodora Paulina Walukow, Cecilia Natalie Liuviann, dan Dariyati Adani Zata yang turun di kelas team rapid U-18 putri (kanan) berhasil meraih perunggu di AYCC 2022. /Tegar Putra Jaya

DENPASARUPDATE.COM - Asian Youth Chess Championship (AYCC) 2022, sudah dimulai dan sudah menyelesaikan nomor rapid chess. Hasilnya, Vietnam masih tidak terbendung dengan meraih lima emas, empat perak, dan empat perunggu. Di posisi kedua ditempati India dengan torehan lima emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Di posisi ketiga ditempati oleh Iran yang berhasil mengumpulkan satu emas, dua perak, dan satu perunggu. Lalu dimana posisi Indonesia saat ini? Indonesia berada posisi keenam klasemen sementara perolehan medali dengan meraih satu perak dan dua perunggu.
 
Medali yang diraih Indonesia di nomor rapid chess diantara diraih oleh Latifah Laysa yang berhasil mempersembahkan medali perak di nomor speed chess U-16. Lalu ada Woman Candidate Master (WCM) Theodora Paulina Walukow, Cecilia Natalie Liuviann, dan Dariyati Adani Zata yang turun di kelas team rapid U-18 putri. Mereka berhasil mempersembahkan perunggu untuk Indonesia.
 
 
Apa yang sebenarnya terjadi sehingga wakil Indonesia masih belum berjaya di AYCC 2022 yang berlangsung di Hotel Grand Inna Kuta Beach kali ini? Faktor tersebut adalah pengalaman. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Panitia AYCC 2022 Dwi Hatmisari Ambarukmi saat diwawancarai Senin kemarin.
 
“Kalau potensi di rapid potensi pecatur Indonesia memang agak susah ya. Tentunya karena pegalaman yang berbeda. Bandingkan dengan Vitenam, daya juang pecatur muda terutama, sangat tinggi. Mereka punya niat yang luar biasa untuk bertanding,” ungkapnya. 
 
Sebenarnya pecatur-pecatur yang mewakili Indonesia di AYCC 2022 bukan pecatur yang sembarangan. Sebagian besar pecatur berasal dari kejurnas catur junior dan kebanyakan dari mereka berhasil meraih juara saat kejurnas. “Kita nanti akan melihat sama-sama bagaimana peluang Indonesia di nomor standard. Nomor ini cukup lama karena ada sembilan babak,” jelasnya.
 
 
Berkaca dari hasil rapid chess, bisa dikatakan harus ada perbaikan di pembinaan pecatur muda. Beberapa negara seperti Vietnam dan India rutin mengirimkan wakilnya di kejuaraan internasional kelompok umur. Itu sebabnya bibit pecatur negara-negara tersebut cukup kuat. "Harus banyak ikut kejuaraan untuk menaikkan ELO rating," tutupnya

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x