DENPASARUPDATE.COM – Membeludaknya peminat dalam program Kartu Prakerja yang ditawarkan pemerintah membuat seleksi penerima program menjadi begitu ketat.
Hal tersebut menjadikan para joki mulai beraksi, memberikan layanan bagi calon pendaftar yang tidak tahu tahapannya hingga calon pendaftar yang malas mengurus prosesnya.
Sebagaimana dilansir dari Pikiran-Rakyat dengan judul berita https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-70834432/pemerintah-ungkap-modus-jasa-joki-kartu-prakerja-upah-mulai-dari-rp-50-ribu-hingga-janjikan-lolos.
Baca Juga: Miris, Pizza Hut Terpaksa Ubah Strategi Penjualan, Dari Pinggir Jalan ke Food Truck, Ini Sebabnya
"Joki itu timbul karena memang ada yang ingin mendaftar ke website Kartu Prakerja, tapi dia tidak tahu. Nah Joki ini kan sebenarnya dari sisi kriminalitasnya tidak ada," kata Hengki dalam webinar Kartu Prakerja Rabu, 14 Oktober 2020.
Hengki mengatakan literasi yang rendah menjadikan pekerja banyak menggunakan jasa joki.
“Balik lagi ini adalah literasi. Kenapa? Karena peserta tidak tahu atau bahkan malas, tidak mau membaca cara mendaftar Kartu Prakerja. Padahal hanya masuk email, verifikasi, dan lain-lain,” jelas Hengki.
Baca Juga: Dukung Pemulihan Pariwisata Bali, Wishnutama Gelontor Rp1,2 T Luncurkan Program We Love Bali
Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Purbasari, menjelaskan ada dua macam joki Kartu Prakerja yang marak di media sosial.