Obituary Babe Ridwan Saidi : Tokoh Tiga Zaman dengan Multi “Identitas”

- 25 Desember 2022, 16:57 WIB
Foto Almarhum Ridwan Saidi Semasa Hidup
Foto Almarhum Ridwan Saidi Semasa Hidup /Media Sosial

DENPASARUPDATE.COM – Wafatnya Ridwan Saidi pada Minggu 25 Desember 2022 di RSPI Bintaro, Tangerang Selatan mengejutkan banyak pihak karena pria yang akrab disapa Babe Ridwan ini merupakan tokoh yang aktif lalu lalang di berbagai media nasional dan bahkan di banyak konten youtube. 

Babe Ridwan dikenal seorang tokoh dengan banyak Identitas, sebagian orang bahkan sulit mengidentifikasi Babe Ridwan apakah seorang budayawan betawi, politisi, sejarawan, aktivis, atau penulis?. Semua identitas tersebut melekat pada diri Babe sepanjang perjalanan karirnya di tanah air dan Babe Ridwan sangat fasih dengan berbicara tentang banyak hal.

Babe Ridwan banyak dimintai pendapatnya oleh media dengan bermacam identitas, terkadang sebagai budayawan, sejarawan, bahkan politisi, dan Babe sangat fasih berbicara berbagai masalah di depan media. Jika berbicara sejarah dia sangat fasih menjelaskan berbagai kejadian penting bangsa ini secara detail, soal pendudukan Jepang, Zaman Bung Karno, zaman pergolakan dengan PKI, zaman orde baru hingga reformasi. 

Babe dikenal sebagai Budayawan karena perhatiannya yang besar terhadap Budaya Betawi, mulai dari sejarah, perkembangan dan kemunduran, hubungan betawi dengan Islam. Babe Ridwan sangat memahami dengan mendalam sejarah Jakarta dan masyarakat betawi di dalamnya, dia bisa menjelaskan peristiwa penting masa lampau di Sunda Kelapa (sebutan Jakarta dulu) secara detail yang  jarang diketahui oleh publik. Karena pengetahuannya yang luas sebagian menjulukinya ensiklopedia berjalan budaya betawi. 

Kefasihan Babe Ridwan dalam banyak bidang tidak lepas dari latar keluarga dan perjalanan semasa kuliah, Ridwan lahir dari seorang keluarga Islam yang taat, keluarganya merupakan anggota Masyumi yang aktif pada orde lama. Ketika Soekarno memimpin, Ridwan merupakan aktivis Universitas Indonesia (UI) dan sekaligus HMI. Pada masa orde lama Babe Ridwan merupakan salah satu tokoh aktivis yang banyak melakukan demonstrasi menentang PKI dan kondisi ekonomi yang sulit pada masa itu, hal ini Babe Ridwan banyak ceritakan dalam melalui media dan kanal youtube.

Karirnya di HMI terbilang mentereng, mulai dari tingkat komisariat UI hingga menjabat sebagai Ketua Umum PB HMI 1974-1976.  Ridwan di HMI satu zaman dengan Nurcholis Madjid atau Cak Nur, Akbar Tanjung, Syakib Mahmud, Endang S Anshari, bahkan sempat menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Cak Nur. Babe Ridwan dan Cak Nur memiliki hubungan yang unik, walaupun dikenal dekat, Ridwan merupakan pengkritik utama gagasan Cak Nur, terutama gagasan Cak Nur tentang Sekularisasi dan Islam Yes Partai Islam No. Bahkan kritik-kritik terhadap koleganya tersebut disampaikan secara terbuka. 

Selepas menjadi Ketua Umum PB HMI, Ridwan memilih jalan politik, dia masuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi juru kampanye PPP yang handal. Melalui PPP dia kemudian menjadi anggota DPR Fraksi PPP, 1977-1982 dan 1982-1987, Wakil Ketua Komisi APBN, 1977-1982, Wakil Ketua Komisi X, 1982-1987. Sebagai politisi, Ridwan juga dikenal sebagai pengkritik rezim orde baru dan Presiden Soeharto. 

Identitas lainnya yang melekat pada diri Babe Ridwan adalah penulis, walaupun hanya menamatkan pendidikan S1, Babe dikenal sangat produktif, sepanjang hayatnya tokoh betawi ini sudah menulis sekitar 70 buku dengan berbagai tema, mulai dari kebudayaan, politik, sejarah, kebangsaan, Islam, dan betawi.

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x