Merangkai dan Memasang Penjor Jelang Hari Raya Galungan

- 15 September 2020, 12:12 WIB
Keluarga Pak Tude sedang merangkai Penjor yang akan dipancang depan rumahnya di Banjar Gede Sempidi, Badung, Bali 15 September 2020
Keluarga Pak Tude sedang merangkai Penjor yang akan dipancang depan rumahnya di Banjar Gede Sempidi, Badung, Bali 15 September 2020 /KARTIKA MAHAYADNYA/DENPASAR UPDATE

 

DENPASARUPDATE.COM – Hari Raya Galungan bagi umat Hindu di Indonesia dan khsususnya di Bali selalu dirayakan setiap enam bulan kalender tahun Caka. Tahun ini jatuh bertepatan dengan tanggal 16 September 2020 atau selalu dilaksanakan pada hari Rabu Kliwon Dungulan.

Hari Raya Galungan ini merupakan satu rangkaian dengan Hari Raya Kuningan dua minggu setelahnya yakni pada Sabtu Kliwon 26 September 2020.

Secara esensial Galungan dimaknai sebagai momentum kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (keburukan). Saking pentingnya maka setiap hari raya Galungan umat Hindu di Bali selalu merias rumah dan pekarangan dengan Penjor. Dan, sehari sebelumnya lazim dibagikan daging Babi untuk di konsumsi.

Baca Juga: Minta Hakim Diganti, Gendo Bertemu Ketua Pengadilan Negeri Denpasar

        Tradisi membuat Penjor di Bali sesungguhnya sudah mengakar turun temurun sejak silam. Meski pun saat ini, bagi warga atau umat yang tak sempat membuat Penjor sendiri sudah ada yang menjual Penjor jadi.

“Kalau saya dan keluarga besar selalu membuat dan merangkai Penjor sendiri Pak, tak pernah beli jadi,” ungkap Pak Tude, warga Sempidi, Badung, ketika ditemui Selasa pagi 15 September 2020.

Baca Juga: KPK Kembalikan Uang Negara Rp 90 Trilliun

Menurut Pak Tude, membuat dan merangkai Penjor sendiri memiliki arti dan kepuasan batin. “Maknanya tentu berbeda dengan kalua kita beli Penjor sudah jadi,” katanya.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x