DENPASARUPDATE.COM - Istilah berbuka dengan yan manis menjadi sangat trend di kalangan umat islam yang sedang berpuasa. Banyak kalangan menyebut istilah itu datang dari Nabi Muhammad SAW.
Dampaknya mayoritas umat islam menyiapkan minuman dan makanan yang manis untuk berbuka puasa. Padahal menurut Ustadz Adi Widjayanto, Nabi tidak menganjurkan berbuka dengan yang minuman dan makanan yang manis seperti yang banyak dilakukan umat muslim di Indonesia saat ini.
Yang dianjurkan oleh nabi adalah berbuka dengan buah yang belum dibakar. “Yang benar berbuka dengan buah yang belum disentuh api, makanya dulu kurma, karena zaman Rasulullah yang ada kurma, kalau sekarang ya buah - buah itu. Kalau berbuka dengan yang manis itu iklan,” tegas Ustadz Adi saat menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier yang dilansir dari channel youtube Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier juga menegaskan berbuka dengan minuman dan makanan olahan yang manis tidak baik, dan berbahaya bagi tubuh, Bahanya bisa meningkatkan kadar lemak dalam tubuh dan akan berdampak ke berat badan.
Menurut Deddy, buah manis seperti kurma dan buah lainnya sangat berbeda dengan pemanis buatan.
“Kalau kurma itu karbohidrat kompleks, jadi butuh waktu lama untuk menjadi gula, karena itu asli. Jadi tidak berbahaya,” kata Deddy. ***