Menurut Kim Hoa, sebelum bisa menarikan tari kepang, akan kesulitan untuk melakukan tari kucingan. Belajar tidak boleh lompat-lompat.
Ia mengibaratkan belajar mengeja huruf, harus mulai dari A. Tidak bisa lompat langsung ke huruf G.
"Orang kalau sebelum bisa kepang, itu melakukan kayak kucingan, kayak rampak caplok itu mesti nggak bisa," ujar pemilik jargon infone mas e tersebut.
Di akhir, Kim Hoa berikan pesan kepada seluruh pecinta jaranan, terutama pegiat seni jaranan, khususnya yang masih baru belajar.
Ia berpesan bagi yang masih baru di dunia seni jaranan agar belajar sungguh-sungguh. Untuk hasilnya, biarkan penonton yang menilai.
Ia juga berpesan untuk selalu menanamkan sifat rendah hati dan tidak boleh sombong.
"Tidak boleh sombong, tetap rendah hati, sama seperti padi. Semakin berisi, semakin merunduk," tutup Kim Hoa mengakhiri sesi wawancara dengan tim DenpasarUpdate.Com.
Informasi tambahan, dikutip dari jurnal Unesa, Barongan kucingan merupakan sebuah tari yang menggambarkan Raja Macan Lodaya yang memiliki sifat kekanak-kanakan dimana dalam gerak tarinya menggunakan sebuah properti yang disebut dengan topeng Barongan Kucingan.*