Menyesal Ada Penembakan, Kim Jong Un Minta Maaf Kepada Korea Selatan

- 25 September 2020, 21:27 WIB
Presiden Korut, Kim Jong Un.
Presiden Korut, Kim Jong Un. /Japan Times

DENPASARUPDATE.COM- Berita yang cukup mengejutkan datang dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Pasalnya Presiden yang dikenal keras ini menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Korea Selatan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh militer Korea Utara terhadap salah satu warga Korea Selatan yang terjadi pada awal minggu ini.

Dikutip dari Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Yonhap News Agency, dengan judul berita  Kim Jong Un Kirim Surat Permintaan Maaf Kepada Moon Jae In Karena Ini.

Cheong Wa Dae selaku Direktur Keamanan Nasional menyampaikan secara langsung hal tersebut pada Jum’at, 20 September 2020.

Penyesalan yang mendalam disampaikan ole Kim Jong Un melalui surat resmi yang dikirimkan Korea Utara kepada rakyat Korea Selatan. Presiden Korea Utara itu merasa sangat menyesal karena telah mengecewakan Presiden Moon Jae In dan seluruh Warganya.

Hasil penyelidikan mengenai hasil penyelidikan mengenai kejadian telah disampaikan oleh Pihak Korea Utara kepada Korea Selatan, melalui United Front Department (UFD), sebuah organ partai yang menangani hubungan antar-Korea.

Kejadian nahas yang menimpa salah seorang warga Korsel tersebut terjadi diperairan Korea Utara. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pihak Korea Utara, seorang pria ‘tak dikenal’ mencoba menyebrangi perbatasan barat tanpa izin. Pria yang menjadi korban tersebut juga tidak menanggapai secara serius pemerikasaan yang dilakukan oleh petugas diatas bahan mengambang yang berjarak 800 meter.

Tidak jauh dari lokasi pemeriksaan tersebut, pria malang itu mendapat 2 kali tembakan dari pasukan Korea Utara. Pria tersebut sempat berusaha untuk melarikan diri sesaat setelah tubuhnya tertembak.
Berdasarkan catatan pihak Korea Utara, mereka kembali melakukan penembakan lebih dari 10 kali dari jarak 40 sampai 50 meter dibawah aturan yang berkaitan dengan kamanan maritim.

Korea Utara mengakui bahwa setelah penembakan itu terjadi, mereka langsung melakukan pencarian bahan mengambang tersebut. Tetapi hasilnya nihil, yang didapat hanya darah sementara tubuhnya tidak ditemukan.

Akhirnya memutuskan untuk membakar bahan mengambang tersebut sesuai dengan pedoman darurat pencegahan Covid-19 yang ditetapkan negara.
Lebih lanjut, pihak Korea Utara mengatakan bahwa pimpinan mereka, Kim Jon Un berfikir ‘apa yang seharusnya tidak terjadi telah terjadi’. Ia memerintahkan pasukan untuk membangun sistem guna merekam seluruh proses aktivitas keamanan perbatasan maritim. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan kesalapahaman kecil maupun kesalapahaman yang besar.

Halaman:

Editor: M Hari Balo

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x