Gula Merah dari Nira Khas Desa Sambirenteng Buleleng Mulai Rambah Pasar Premium, Begini Cara Olahannya

- 13 Januari 2023, 15:30 WIB
Proses pengolahan nira dari pohon lontar yang menjadi gula merah setelah diatas adonan
Proses pengolahan nira dari pohon lontar yang menjadi gula merah setelah diatas adonan /Kartika Mahayadnya/Denpasar Update

Kemudian gula merah itu di-branding dengan kualitas organik. Kemasannya juga dikemas dalam wadah yang lebih modern. Tak disangka ternyata gula itu laku di pasar premium.

Gula dengan kemasan tradisional dari anyaman daun lontar misalnya, hanya laku Rp 18 ribu per kilogram. Sedangkan dengan kemasan premium, harganya bisa melonjak hingga Rp 32 ribu per kilogram.

Baca Juga: Info Tiket Laga Barito Putera vs Madura United, Buruan Beli!

Hanya saja untuk memproduksi gula lontar itu bukan hal yang mudah. Dalam sehari seorang petani lontar biasanya hanya bisa menghasilkan maksimal dua kilogram gula.

Suwastika menjelaskan, proses produksi cukup rumit. Para petani harus merangsang agar lontar menghasilkan nira. Biasanya butuh waktu hingga 30 hari, hingga mendapatkan nira dengan kualitas terbaik. Nira kemudian dipanaskan di atas penggorengan yang dipanaskan menggunakan kayu bakar.

Butuh waktu setidaknya selama 40 menit agar nira itu mengental menjadi gula. Dalam proses produksi nira pun harus diaduk terus menerus. Bila tidak, maka nira hanya akan mengental di bagian bawah. Kondisi api juga harus dijaga sebaik mungkin.

Baca Juga: WNA India Selundupkan Berlian 932 Butir dari Thailand ke Bali Dalam Lubang Anus Segera Diadili

“Kelihatannya saja mudah. Tapi cukup sulit. Harus benar-benar terbiasa, supaya bisa menghasilkan gula lontar dengan kualitas yang baik,” jelasnya. ***

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x