DENPASARUPDATE.COM –Beberapa hari ini masyarakat Bali resah. Pasalnya, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan pertalite tiba-tiba pasokan seret. Akibatnya, antrean panjang kendaraan baik roda empat dan roda dua pun tak terelakkan.
Bahkan, banyak sopir truk yang terpaksa menginap di tepi jalan hanya utkk mendapat ngisi solar yang sudah habis di jalan. Terlebih sepeda motor yang andalan Pertalite dengan harga Rp 10 ribu per liter, meolak isi Pertamax lantaran lebih mahal.
Pjs. Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatim-Bali-Nusa Tenggara, Cholishon Liwajhillah, kepada beberapa media mengakui hal ini sebagai fakta tak terbantahkan.
Baca Juga: Pengacara Senior Hotman Paris Minta Pengesahan RUU KUHP Ditunda
Menurut Cholishon alias Cicil, terjadinya antrean pelanggan solar dan pertalite dibeberapa SPBU di Bali antara lain disebabkan oleh habisnya kuota solar untuk beberapa lembaga penyalur.
“Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina berinisiatif untuk melakukan pengaturan ulang atau normalisasi dengan meyalurkan solar berdasarkan kuota propinsi sehingga diharapkan lembaga penyalur dapat pasokan solar secara merata,” terangnya, Selasa 6 Desember 2022.
Namun pihaknya memastikan, Pertamina Patra Niaga terus memastikan seluruh penyaluran sudah patuh terhadap regulasi dan kuota solar yang ditetapkan BPH Migas.
“Sebagai operator yang ditugaskan, Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen siap menyalurkan solar sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah,” katanya.